Fungsi Manajemen dalam Revolusi Industri 4.0

Tahun 2016 lalu terbit sebuah buku berjudul "The Fouth Industrial Revolution" karya Klaus Schwab. World Economic Forum (WEF) kemudian menggelar konferensi dengan tema yang sama khusus untuk membahas revolusi industri 4.0.

Sebenarnya Klaus Schwab hanya merumuskan fenomena perkembangan yang terjadi dalam dunia industri yang mengedepankan efisiensi. Industri sudah banyak menggunakan tenaga robot, kecerdasan buatan, dan komputerisasi pada pekerjaan yang bersifat disrupsi. Artinya teknologi mengambil alih pekerjaan manusia.

Dalam sejarahnya, ilmu manajemen lahir dan bertumbuh bersama revolusi industri untuk menyediakan pengetahuan tentang efisiensi. Manajemen juga menganggap bahwa manusia adalah unsur yang terpenting.

Disrupsi yang terjadi dalam dunia industri ini menjadi tantangan baru bagi manajemen untuk lebih mengembangkan konsep. Revolusi industri 4.0 memperhadapkan ilmu manajemen pada sebuah pilihan, mengemukakan efisiensi atau mempertahankan sumber daya manusia.

Namun setelah berjalannya revolusi industri beberapa tahun ini, tampaknya praktik manajemen dalam industri sudah bisa menghasilkan pemahaman baru. Ini karena terjadinya keseimbangan praktik antara efisiensi dan pemanfaatan sumber daya manusia.

Perencanaan yang lebih konsisten pada pengembangan indsutri

Pemanfaatan database dalam sistem informasi industri membawa praktik baru dalam fungsi perencanaan. Teknologi memungkinkan industri untuk merancang perencanaan secara optimal dan lebih rapi. Fungsi perencanaan menjadi mudah untuk dijalankan karena bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Sistem AI akan merumuskan perencanaan sesuai kebutuhan industri berdasarkan infromasi dan data yang dimasukan. AI kemudian menjalankan proses pengolahan informasi dan data sehingga menghasilkan opsi-opsi yang bisa dijalankan industri.

Dengan sistem perencanaan ini industri akan lebih konsisten untuk berkembang karena memiliki perencanaan yang berorientasi pada evaluasi data serta rekomendasi kerja. Proses perencanaan juga menjadi lebih efisien karena tidak memakan waktu yang lama serta biaya yang besar.

Pengorganisasian yang beroirentasi teknologi

Pemanfaatan sistem AI juga akan diterapkan untuk menjalankan fungsi pengorganisasian. Sistem AI melalui data dan informasi akan merekomendasikan struktur dan penjabaran tugas sesuai kebutuhan industri.

Sumber daya manusia yang memiliki skil yang sesuai dengan kebutuhan industri kemudian akan terapkan. Jika mengacu pada efisiensi organisasi, maka kemungkinan untuk perampingan struktur akan dilakukan.

Dalam setiap jabatan kemudian akan ditempatkan sumber daya manusia yang tepat sesuai kebutuhan industri. Serta jumlahnya akan menyesuaikan berdasarkan efisiensi, ini dilakukan sebab beberapa fungsi dan tugas dalam organisasi akan digantikan oleh teknologi.

Pengarahan menjadi lebih efektif

Fungsi manajemen ini akan bekerja secara sistemik oleh teknologi. Seorang manajer operasional akan lebih banyak waktu untuk mengarahkan secara langsung dalam operasional industri. Tentunya bukan dengan turun langsung ke lapangan, tapi dengan cara memanfaatkan sistem AI yang terintegrasi.

Proses pengarahan oleh manajer operasional kini lebih mudah dilakukan. Manajer hanya perlu mengendalikan sistem agar bekerja sesuai perencanaan. Manajer juga dengan mudah bisa mendapatkan laporan secara real-time dari proses operasional.

Fungsi kepegawaian yang tersistem

Melalui sistem AI, perusahaan tidak lagi perlu khawatir akan terjadinya kekurangan sumber daya manusia. Sistem akan mendeteksi kekurangan dalam struktur, memproses informasi kemudian menghasilkan rekonomendasi untuk sumber daya manusia.

Proses kepegawaian juga dijalankan sepenuhnya oleh sistem yang dikendalikan oleh manajemen perusahaan industri. Berdasarkan rekomendasi yang menjadi keputusan manajemen perusahaan, sistem akan melakukan proses kepegawaian sesuai keinginan perusahaan.

Namun sistem tidak bisa menggantikan fungsi motivasi dan inspirasi serta fungsi remunerasi dalam kepegawaian. Dua fungsi tersebut akan tetap menjadi tugas manajemen, sebab hal itu berbicara tentang kemanusian.

Koordinasi dan pengawasan terintegrasi

Revolusi industri tidak lagi perlu khawatir untuk menjalankan fungsi koordinasi dan fungsi pengawasan. Semuanya terintegrasi dalam satu sistem bersamaan dengan fungsi manajemen lainnya. Manajemen perusahaan memegang penuh kendali sehingga fungsi koordinasi dan fungsi pengawasan menjadi lebih efisien.

Pemanfaatan sistem AI dalam menjalankan fungsi manajemen kini menjadi tren dalam dunia industri. Bukan hanya dimanfaatkan untuk keperluan operasional saja, sistem AI akan diterapkan sampai pada proses hilir industri yaitu menggapai konsumen.

Revolusi indsutri 4.0 memberikan kita jawaban untuk masalah efisiensi namun juga memberikan tantangan dari segi sumber daya manusia. Ketika industri sudah menerapkan revolusi industri 4.0 secara total, maka sumber daya manusia yang dibutuhkan industri adalah yang menguasai sistem juga menguasai manajemen.

Belum ada Komentar untuk "Fungsi Manajemen dalam Revolusi Industri 4.0"

Posting Komentar

Tanggapan Anda?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel