Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio - DER)

Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio - DER) - Studi Manajemen
Rasio hutang terhadap ekuitas (DER) adalah rasio yang paling penting dari semua rasio kecukupan modal. Alasannya karena rasio ini dilihat oleh investor dan analis di seluruh dunia sebagai ukuran sebenarnya dari kadar risiko dari suatu perusahaan. Rasio ini sering dikutip dalam laporan keuangan perusahaan serta dalam diskusi yang berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan di acara TV, surat kabar, dan meida lainnya.

Pengertian

Rasio ini sering juga disebut sebagai Rasio Hutang Modal. Rasio hutan terhadap ekuitas (DER) adalah rasio keuangan yang menghitung total hutang dibagi dengan total ekuitas. Hutang adalah kewajiban dan ekuitas adalah hak, maka rasio hutang terhadap ekuitas adalah hasil pembagian antara kewajiban dan hak perusahaan. Jadi, total hutang dibagi dengan total ekuitas hasilnya adalah DER. Dari pengertian itu, maka rumusnya menjadi:
DER = Total Hutang (Debt) / Total Ekuitas (Equity)
 Rasio utang terhadap ekuitas memberi tahu para pemegang saham dan juga pemegang utang jumlah relatif yang mereka kontribusikan kepada modal. Perlu dipahami bahwa ini adalah bagian untuk perbandingan bagian dan bukan bagian untuk perbandingan keseluruhan.

Indikator Utama

Berdasrkan pengertian dan rumusnya, rasio hutang terhadap ekuitas memiliki dua indikator utama yang menjadi objek penghitungan rasio.

1. Hutang (Debt)

Hutang adalah kewajiban perusahaan (debitur) yang harus dipenuhi atau dilunasi kepada pihak yang pemberi hutang (kreditur) sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan. Kesepakatan hutang berupa jumlah hutang, bunga, jangka waktu pelunasan, dan jaminan.

2. Ekuitas (Equity)

Ekuitas adalah hak kepemilikan perusahaan terhadap semua kekayaan bersih yang menjadi aset perusahaan untuk melakukan aktivitas. Kekayaan bersih perusahaan terdiri dari modal atau saham dari pemilik perusahaan dan laba yang ditahan, tanpa menyertakan modal pinjaman atau hutang lainnya.

Asumsi Dasar

Rasio utang terhadap ekuitas mengukur jumlah utang berdasarkan angka-angka yang tercantum dalam neraca. Akhir-akhir ini ada banyak cara untuk mengambil utang tanpa itu muncul di neraca. Rasio hutang terhadap ekuitas adalah ukuran yang sangat lama dan tidak dimaksudkan untuk memperhitungkan kerumitan tersebut.

Beberapa analis juga memperhitungkan utang luar negeri untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik. Namun, mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk menjadi sangat akurat dalam upaya ini.

Penafsiran

Rasio hutang terhadap ekuitas memberikan dua informasi yang sangat penting bagi para analis. Dari dua informasi ini kemudian akan menghasilkan interpretasi atau penafisran tentang kondisi keuangan perusahaan.

1. Biaya Bunga

Rasio hutang terhadap modal yang tinggi menyiratkan beban bunga yang tinggi. Seiring dengan beban bunga, perusahaan juga harus menebus sebagian utang yang dikeluarkannya di masa lalu yang jatuh tempo. Ini berarti biaya yang sangat besar.

Selain itu biaya ini perlu dibayar tunai, yang berpotensi merusak aliran kas perusahaan. Investor tidak pernah tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang kekurangan uang dan oleh karena itu memperhatikan rasio ini.

2. Skenario Likuidasi

Interpretasi lain dari rasio ekuitas hutang adalah peristiwa likuidasi perusahaan. Pemegang saham serta pemegang utang ingin tahu apa downside maksimum dan rasio utang terhadap ekuitas membantu mereka memahami apa yang akan terjadi jika perusahaan berhenti berfungsi sebagai kelangsungan usaha.

Belum ada Komentar untuk "Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio - DER)"

Posting Komentar

Tanggapan Anda?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel