Struktur Modal: Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Modal dimengerti sebagai hutang perusahaan kepada pemiliknya, hal ini menjadi sebab penempatan modal pada neraca berada di lajur pasiva. Modal sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas sehingga jumlah modal dan sumber modal harus diperhatikan dengan baik oleh perusahaan.

Sumber modal adalah pihak yang menyertakan modal dalam perusahaan, biasanya sumber modal ini dari pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Jumlah antara modal internal dan modal eksternal ini harus dijaga agar keuangan perusahaan selalu berada dalam kondisi baik.

Modal internal biasanya berupa saham perusahaan dan laba yang dikonversi menjadi modal. Sedangkan modal eksternal biasanya berbentuk hutang jangka pendek maupun jangka panjang, dan obligasi yang diterbitkan perusahaan.

Pengertian Struktur Modal

Karena ada dua jenis sumber modal, maka untuk mengendalikan jumlah modal perusahaan itu digunakan struktur modal. Struktur modal adalah cara perusahaan untuk membandingkan, menyeimbangkan dan mengendalikan modal internal dan modal eksternal.

Struktur modal adalah rasio yang digunakan perusahaan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan modal. Kebijakan itu berupa:

  • Jenis sekuritas yang akan diterbitkan berupa saham ekuitas, saham preferensi dan pinjaman jangka panjang.
  • Rasio relatif dari sekuritas dapat ditentukan oleh proses capital gearing

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

1. Perdagangan Ekuitas (Trading on Equity)

Perdagangan ekuitas berarti mengambil keuntungan dari modal saham ekuitas untuk meminjam dana secara wajar. Perdagangan ekuitas mengacu pada laba tambahan yang diperoleh pemegang saham karena penerbitan surat utang dan saham preferen.

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika tingkat dividen pada modal preferensi dan tingkat bunga pada modal yang dipinjam lebih rendah dari tingkat umum pendapatan perusahaan, pemegang saham ekuitas diuntungkan yang berarti perusahaan harus pergi untuk campuran preferensi yang bijaksana saham, saham ekuitas serta surat utang. Perdagangan ekuitas menjadi lebih penting ketika ekspektasi pemegang saham tinggi.

2. Tingkat Kontrol (Degree of Control)

Dalam sebuah perusahaan, tingkat kontrol adalah direksi yang menjadi perwakilan terpilih dari pemegang saham. Anggota-anggota ini telah mendapatkan hak suara maksimum dalam suatu fokus perhatian dibandingkan dengan pemegang saham preferen dan pemegang surat hutang.

Pemegang saham preferen memiliki hak suara yang lebih sedikit, sedangkan pemegang surat utang tidak memiliki hak suara. Jika kebijakan manajemen perusahaan sedemikian rupa sehingga mereka ingin mempertahankan hak suara mereka, struktur permodalan terdiri dari pemegang surat utang dan pinjaman daripada saham ekuitas.

3. Fleksibilitas Rencana Keuangan (Financial Plan Flexibility)

Dalam suatu perusahaan, struktur modal harus sedemikian rupa sehingga ada kontraksi maupun relaksasi dalam rencana. Hutang dan pinjaman dapat dikembalikan kembali sesuai waktu yang diperlukan.

Sementara modal ekuitas tidak dapat dikembalikan pada titik mana pun yang memberikan kekakuan pada rencana. Oleh karena itu, untuk memungkinkan struktur modal, perusahaan harus melakukan penerbitan surat utang dan pinjaman lainnya. Semua itu tergantung pada tingka fleksibilitas rencana keuangan.

4. Pilihan Terhadap Investor (Choice of Investors)

Kebijakan perusahaan umumnya memiliki berbagai kategori investor untuk sekuritas. Oleh karena itu, struktur modal harus memberikan pilihan yang cukup bagi semua jenis investor untuk berinvestasi. Investor yang berani dan berjiwa petualang biasanya menggunakan saham ekuitas dan pinjaman serta surat utang umumnya dibesarkan dengan mengingat investor yang sadar.

5. Kondisi Pasar Modal (Capital Market Condition)

Dalam kehidupan perusahaan, harga pasar saham telah mendapat pengaruh penting. Selama periode depresi, struktur modal perusahaan umumnya terdiri dari surat hutang dan pinjaman. Sementara dalam periode obligasi dan inflasi, modal perusahaan harus terdiri dari modal saham umumnya saham ekuitas.

6. Periode Pembiayaan (Period of Financing)

Ketika perusahaan ingin mengumpulkan dana untuk jangka waktu pendek, itu berlaku untuk pinjaman dari bank dan lembaga lain; sementara untuk jangka waktu yang panjang berlaku untuk penerbitan saham dan surat utang.

7. Biaya Pendanaan (Cost of Financing)

Dalam struktur modal, perusahaan harus melihat faktor biaya ketika sekuritas dinaikkan. Terlihat bahwa surat utang pada saat perolehan laba perusahaan terbukti menjadi sumber keuangan yang lebih murah dibandingkan dengan saham ekuitas di mana pemegang saham ekuitas menuntut bagian tambahan dalam laba.

8. Stabilitas Penjualan (Stability of Sales)

Bisnis mapan yang memiliki pasar yang tumbuh dan omset penjualan yang tinggi, perusahaan berada dalam posisi untuk memenuhi komitmen tetap. Bunga atas hutang harus dibayar terlepas dari untung. Oleh karena itu, ketika penjualan tinggi, keuntungannya juga tinggi dan perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenuhi komitmen tetap seperti bunga pada surat utang dan dividen pada saham preferensi. Jika perusahaan memiliki penjualan yang tidak stabil, maka perusahaan tidak dalam posisi untuk memenuhi kewajiban tetap. Jadi, modal ekuitas terbukti aman dalam kasus seperti itu.

9. Ukuran Perusahaan (Sizes of a Company)

Struktur Modal: Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi - Studi ManajemenStruktur bisnis perusahaan kecil biasanya terdiri dari pinjaman dari bank dan laba ditahan. Sementara di sisi lain, perusahaan besar yang memiliki itikad baik, stabilitas dan laba yang mapan dapat dengan mudah pergi untuk penerbitan saham dan surat hutang serta pinjaman dan pinjaman dari lembaga keuangan. Semakin besar ukurannya, semakin besar total kapitalisasi.

Belum ada Komentar untuk "Struktur Modal: Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi"

Posting Komentar

Tanggapan Anda?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel