Struktur Modal: Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Rabu, 20 Maret 2019
Tambah Komentar
Modal dimengerti sebagai hutang perusahaan kepada pemiliknya, hal ini menjadi sebab penempatan modal pada neraca berada di lajur pasiva. Modal sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas sehingga jumlah modal dan sumber modal harus diperhatikan dengan baik oleh perusahaan.
Sumber modal adalah pihak yang menyertakan modal dalam perusahaan, biasanya sumber modal ini dari pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Jumlah antara modal internal dan modal eksternal ini harus dijaga agar keuangan perusahaan selalu berada dalam kondisi baik.
Modal internal biasanya berupa saham perusahaan dan laba yang dikonversi menjadi modal. Sedangkan modal eksternal biasanya berbentuk hutang jangka pendek maupun jangka panjang, dan obligasi yang diterbitkan perusahaan.
Perdagangan ekuitas berarti mengambil keuntungan dari modal saham ekuitas untuk meminjam dana secara wajar. Perdagangan ekuitas mengacu pada laba tambahan yang diperoleh pemegang saham karena penerbitan surat utang dan saham preferen.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika tingkat dividen pada modal preferensi dan tingkat bunga pada modal yang dipinjam lebih rendah dari tingkat umum pendapatan perusahaan, pemegang saham ekuitas diuntungkan yang berarti perusahaan harus pergi untuk campuran preferensi yang bijaksana saham, saham ekuitas serta surat utang. Perdagangan ekuitas menjadi lebih penting ketika ekspektasi pemegang saham tinggi.
Pemegang saham preferen memiliki hak suara yang lebih sedikit, sedangkan pemegang surat utang tidak memiliki hak suara. Jika kebijakan manajemen perusahaan sedemikian rupa sehingga mereka ingin mempertahankan hak suara mereka, struktur permodalan terdiri dari pemegang surat utang dan pinjaman daripada saham ekuitas.
Sementara modal ekuitas tidak dapat dikembalikan pada titik mana pun yang memberikan kekakuan pada rencana. Oleh karena itu, untuk memungkinkan struktur modal, perusahaan harus melakukan penerbitan surat utang dan pinjaman lainnya. Semua itu tergantung pada tingka fleksibilitas rencana keuangan.
Sumber modal adalah pihak yang menyertakan modal dalam perusahaan, biasanya sumber modal ini dari pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Jumlah antara modal internal dan modal eksternal ini harus dijaga agar keuangan perusahaan selalu berada dalam kondisi baik.
Modal internal biasanya berupa saham perusahaan dan laba yang dikonversi menjadi modal. Sedangkan modal eksternal biasanya berbentuk hutang jangka pendek maupun jangka panjang, dan obligasi yang diterbitkan perusahaan.
Pengertian Struktur Modal
Karena ada dua jenis sumber modal, maka untuk mengendalikan jumlah modal perusahaan itu digunakan struktur modal. Struktur modal adalah cara perusahaan untuk membandingkan, menyeimbangkan dan mengendalikan modal internal dan modal eksternal.
Struktur modal adalah rasio yang digunakan perusahaan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan modal. Kebijakan itu berupa:
- Jenis sekuritas yang akan diterbitkan berupa saham ekuitas, saham preferensi dan pinjaman jangka panjang.
- Rasio relatif dari sekuritas dapat ditentukan oleh proses capital gearing.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
1. Perdagangan Ekuitas (Trading on Equity)
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika tingkat dividen pada modal preferensi dan tingkat bunga pada modal yang dipinjam lebih rendah dari tingkat umum pendapatan perusahaan, pemegang saham ekuitas diuntungkan yang berarti perusahaan harus pergi untuk campuran preferensi yang bijaksana saham, saham ekuitas serta surat utang. Perdagangan ekuitas menjadi lebih penting ketika ekspektasi pemegang saham tinggi.
2. Tingkat Kontrol (Degree of Control)
Dalam sebuah perusahaan, tingkat kontrol adalah direksi yang menjadi perwakilan terpilih dari pemegang saham. Anggota-anggota ini telah mendapatkan hak suara maksimum dalam suatu fokus perhatian dibandingkan dengan pemegang saham preferen dan pemegang surat hutang.Pemegang saham preferen memiliki hak suara yang lebih sedikit, sedangkan pemegang surat utang tidak memiliki hak suara. Jika kebijakan manajemen perusahaan sedemikian rupa sehingga mereka ingin mempertahankan hak suara mereka, struktur permodalan terdiri dari pemegang surat utang dan pinjaman daripada saham ekuitas.
3. Fleksibilitas Rencana Keuangan (Financial Plan Flexibility)
Dalam suatu perusahaan, struktur modal harus sedemikian rupa sehingga ada kontraksi maupun relaksasi dalam rencana. Hutang dan pinjaman dapat dikembalikan kembali sesuai waktu yang diperlukan.Sementara modal ekuitas tidak dapat dikembalikan pada titik mana pun yang memberikan kekakuan pada rencana. Oleh karena itu, untuk memungkinkan struktur modal, perusahaan harus melakukan penerbitan surat utang dan pinjaman lainnya. Semua itu tergantung pada tingka fleksibilitas rencana keuangan.
Belum ada Komentar untuk "Struktur Modal: Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi"
Posting Komentar
Tanggapan Anda?